Manfaatkan Limbah, Seniman Ponorogo Buat Sandal Unik dari Kayu
2 min read
Ponorogo- Di tengah semakin langkanya produksi sandal kayu atau bakiak di pasaran, seorang seniman di Ponorogo, Jawa Timur, justru berhasil menghidupkan kembali eksistensi sandal tradisional tersebut. Dengan kreativitas yang unik, sandal kayu buatannya kini mulai menarik perhatian, bahkan hingga ke pasar internasional.
Memanfaatkan limbah kayu yang biasanya terbuang percuma, Dedy Syaufiq Riza (44), warga Dusun Ngembag, Desa Kepatihan Kidul, Kecamatan Siman, Ponorogo, berhasil menciptakan produk kerajinan tangan bernilai tinggi. Melalui rumah produksinya yang diberi nama “Pesona Ukir”, Dedy mengolah limbah kayu trembesi menjadi sandal kayu atau bakiak dengan sentuhan seni yang berbeda.
Bakiak buatan Dedy ini bukanlah sandal biasa. Tanpa tali jepit di bagian atas dan dihiasi dengan ukiran khas pada telapak sandal, produk buatannya memiliki nilai estetika yang tinggi. Desain yang unik dan berbeda membuat sandal kayu ini diminati tidak hanya di pasar lokal, namun juga di kota-kota besar di Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan sampai ke luar negeri seperti Jepang.
Proses Pembuatan Sandal Kayu
Dedy menjelaskan, proses pembuatan sandal ini dimulai dengan memilih limbah kayu yang berkualitas. Kayu dipotong sesuai pola yang sudah ia rancang, kemudian dilanjutkan dengan proses pengukiran mengikuti desain yang diinginkan. Setelah itu, sandal melalui tahap finishing agar terlihat lebih halus dan menarik. Meski terlihat sederhana, setiap langkah dalam pembuatan sandal ini membutuhkan ketelitian dan ketekunan.
Dedy memulai usahanya ini tiga tahun yang lalu, tepat saat pandemi COVID-19 melanda. Bermula dari satu pasang bakiak sebagai percobaan, kini usahanya terus berkembang. Sandal hasil karyanya tidak hanya dijual secara langsung di workshop, tetapi juga melalui platform online sehingga bisa dijangkau oleh pembeli dari berbagai daerah.
Testimoni Pembeli
Fredi Ginting, salah satu pelanggan setia Dedy, mengungkapkan kepuasannya setelah membeli sandal kayu tersebut.
“Saya tertarik membeli karena desainnya yang unik dan kualitasnya yang bagus. Sandal ini nyaman dipakai dan tampil beda dibandingkan sandal pada umumnya,” ujarnya.
Harga dan Ketersediaan
Sandal kayu buatan Dedy dibanderol dengan harga Rp60 ribu per pasang. Dalam sehari, ia mampu memproduksi satu pasang sandal dengan kualitas terbaik. Selain dijual di workshop-nya di Ponorogo, sandal-sandal ini juga tersedia di marketplace online untuk memudahkan para pembeli yang tertarik dengan produk lokal berkualitas.
Dengan memanfaatkan limbah kayu, Dedy Syaufiq Riza tidak hanya menghasilkan produk yang unik, namun juga ikut berkontribusi dalam mengurangi limbah dan meningkatkan perekonomian lokal.(PAT/WOT)