BPBD Ponorogo Catat 60 Titik Longsor di Bumi Reog
2 min read
Ponorogo – Memasuki Desember, jumlah titik longsor di Kabupaten Ponorogo terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, tercatat ada 60 kejadian longsor yang terjadi selama Oktober hingga November 2024. Dua titik longsor terbesar tercatat di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, serta Dusun Sekodok, Desa/Kecamatan Ngebel.
Peristiwa longsor ini tersebar di berbagai kecamatan dan mengakibatkan kerusakan serius. Di Desa Banaran, material longsor tidak hanya menghalangi akses jalan utama, tetapi juga merusak infrastruktur yang menuju ke permukiman warga. Hal serupa juga terjadi di Dusun Sekodok, Kecamatan Ngebel, di mana longsoran material sempat menutup akses jalan sejak akhir November lalu.

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, menjelaskan bahwa Desa Banaran telah mendapat pemantauan intensif dari PVMBG Bandung karena termasuk dalam zona rawan longsor. Meskipun begitu, belum ada penetapan status darurat. Namun demikian, longsoran yang mengarah ke sungai dapat memicu risiko banjir bandang apabila material menghalangi aliran sungai.
Hingga kini, tim gabungan dari BPBD bersama sejumlah pihak terus melaksanakan pemantauan, upaya mitigasi, dan evakuasi di lokasi-lokasi yang dinilai rawan. BPBD juga mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada dan siaga menghadapi potensi bencana selama musim penghujan.