DUH, SELAIN MAGETAN, RATUSAN SAPI DI NGAWI TERJANGKIT PMK
2 min read
Ngawi – Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi kembali menemukan ratusan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Berdasarkan data hingga 29 Desember 2024, sebanyak 277 sapi dilaporkan terjangkit, dengan angka kematian mencapai 13 ekor.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi, Eko Yudo Nurcahyo, menjelaskan bahwa pihaknya intensif melakukan screening terhadap ternak sapi, terutama yang masuk ke pasar hewan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus PMK di kalangan peternak lokal.
“Pemeriksaan rutin dilakukan di pasar hewan untuk memastikan tidak ada sapi yang membawa virus PMK dan berpotensi menularkan ke ternak lain,” ujar Yudo.
Kasus PMK kali ini ditemukan di tujuh kecamatan, yakni Bringin, Geneng, Gerih, Kedunggalar, Karanganyar, Pitu, dan Paron. Temuan ini memicu kekhawatiran di kalangan peternak, terutama karena vaksin yang tersedia saat ini telah kedaluwarsa sejak Oktober lalu.
Eko Yudo juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan kandang dan menerapkan langkah pencegahan mandiri, termasuk pemberian vaksin. “Kami berharap peternak dapat melakukan vaksinasi secara mandiri untuk mencegah penularan lebih lanjut,” tambahnya.
Upaya pencegahan dan penanganan PMK menjadi perhatian utama pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas sektor peternakan, mengingat dampak ekonomi yang cukup signifikan jika wabah ini terus meluas.