WILIS NEWS

More than News

Puluhan Kambing Mati Mendadak, Diduga Karena Cuaca Ekstrem

2 min read

Ponorogo – Fenomena kematian mendadak kambing ternak membuat resah warga Dukuh Pohijo, Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Dalam sebulan terakhir, sekitar 80 ekor kambing dilaporkan mati secara misterius. Namun, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Ponorogo menyebut jumlah kambing yang mati hanya 40 ekor.

Kejadian ini dialami salah satu warga, Pandi (50), yang kehilangan empat ekor kambingnya sekaligus pada Selasa (31/12). “Awalnya kambing bersuara tidak seperti biasanya, lalu kejang dan mati. Takut kambing lain ikut mati, saya jual tiga ekor yang masih sakit dengan harga murah, lima juta rupiah,” ungkap Pandi.

Nasib serupa dialami Asih (45), warga setempat yang kehilangan satu ekor kambing besar pada Kamis (02/01). “Tidak ada gejala apa-apa. Tiba-tiba kambing bersuara keras, saya keluar melihatnya, tapi sudah mati,” kata Asih. Ia juga menyebut beberapa warga kehilangan hingga delapan ekor kambing.

Ketua RT setempat, Parno, mengonfirmasi bahwa kasus kematian kambing sudah terjadi sejak awal Desember 2024. “Total sudah ada sekitar 80 ekor kambing yang mati, dari total populasi 150 ekor. Dinas sudah turun ke sini, memberikan vitamin dan melakukan penyemprotan kandang,” jelas Parno.

Dinas Pertanian Ponorogo melalui Kabid Peternakan dan Perikanan, Siti Barokah, menyebut penyebab utama kematian adalah cuaca ekstrem. “Intensitas hujan tinggi membuat kadar air pada rumput pakan terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan banyak gas di dalam perut kambing, sehingga memicu kematian mendadak,” terangnya.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas terus memantau kondisi ternak di wilayah terdampak. Selain itu, warga juga dibantu dengan pemberian obat dan vitamin untuk mengurangi risiko kematian ternak lebih lanjut.

Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat sebagian besar warga Dukuh Pohijo menggantungkan penghidupan mereka pada usaha peternakan kambing.