WILIS NEWS

More than News

Harga Cabai Tinggi, Pelaku Usaha Kuliner dan Produsen Sambal di Ponorogo Kian Tertekan

2 min read

PONOROGO – Meski telah turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp120 ribu per kilogram, harga cabai rawit yang kini berada di kisaran Rp85 ribu per kilogram masih menjadi beban bagi pelaku usaha kuliner dan produsen sambal di Ponorogo. Kondisi ini memaksa mereka untuk mencari solusi kreatif guna mengurangi dampak dari tingginya harga bahan baku.

Kawit, seorang pemilik warung makan di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Kota Ponorogo, mengaku harus berhemat dalam penggunaan cabai untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Jika sebelumnya ia membeli satu kilogram cabai setiap hari, kini jumlah tersebut dipangkas menjadi hanya seperempat kilogram.

“Harga cabai yang mahal membuat kami harus mencari cara agar tetap bisa bertahan. Tapi, bagaimanapun, ini memengaruhi rasa masakan karena jumlah cabai yang digunakan tidak seperti biasanya,” kata Kawit saat ditemui pada Selasa (7/1).

Di sisi lain, Ismo Ghozali, produsen sambal pecel dari Desa Madusari, Kecamatan Siman, memilih langkah berbeda untuk mengurangi dampak kenaikan harga cabai. Ismo mengeringkan cabai rawit, cabai merah besar, dan cabai keriting sebelum mengolahnya menjadi sambal pecel. Metode ini dinilai mampu memperpanjang usia simpan bahan baku sekaligus menghemat penggunaannya.

“Menjemur cabai memang sedikit mengubah warna sambal, tetapi rasa dan tingkat kepedasannya tetap terjaga. Dengan cara ini, saya masih bisa menjual sambal pecel dengan harga Rp40 ribu per kilogram,” jelasnya.

Namun, Ismo berharap pemerintah segera bertindak untuk menstabilkan harga cabai. Menurutnya, harga bahan baku yang tinggi seperti ini sangat memberatkan pelaku usaha kecil, terlebih jika berlangsung dalam jangka waktu panjang.

Kenaikan harga cabai disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti curah hujan tinggi yang memengaruhi hasil panen serta kendala distribusi yang membuat pasokan cabai di pasaran berkurang. Akibatnya, harga cabai melonjak di beberapa pasar tradisional di Ponorogo.

Pelaku usaha kecil dan menengah berharap pemerintah daerah maupun pusat segera mengambil langkah strategis, seperti meningkatkan pasokan atau menggelar operasi pasar, untuk menekan harga cabai. Stabilitas harga bahan baku menjadi kunci penting agar usaha kecil tetap dapat bertahan di tengah tantangan ekonomi.