Bayi Ponorogo Tanpa Anus, Hermin Berharap Bantuan untuk Biaya Pengobatan
2 min read
Ponorogo,Jawa Timur- Hermin, seorang ibu dari Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Ponorogo, tengah berjuang menghadapi ujian berat. Anak keempatnya, Agung Tegar Jiwa Prakosa, yang baru berusia tiga bulan, terlahir tanpa anus dan membutuhkan bantuan biaya pengobatan.
Sejak lahir, bidan yang menangani persalinan di puskesmas menemukan bahwa Agung tidak memiliki anus. Setelah dirujuk, ia menjalani operasi pertama di rumah sakit di Ngawi, di mana dibuatkan kolostomi atau saluran pencernaan sementara melalui perut. Tahap berikutnya adalah operasi kedua, yang dijadwalkan tujuh bulan dari operasi awal, untuk membuat saluran pencernaan permanen.
“Waktu lahir, bidan bilang anak saya nggak punya anus, langsung dirujuk dari RSUD dr. Harjono ke Ngawi, lalu pulang tapi kondisinya menurun lagi. Saya hanya ibu rumah tangga, suami jauh di Pekalongan, dan kami kesulitan biaya. Mudah-mudahan ada yang bisa membantu,” ujar Hermin.
dr. Kautsar Prastudia, Sp.A, spesialis anak di RSUD dr. Harjono Ponorogo yang menangani Agung, menjelaskan bahwa bayi tersebut membutuhkan penanganan khusus karena kondisi medisnya cukup kompleks. Selain kelainan saluran pencernaan, Agung juga mengalami pneumonia dan laringomalasia kelemahan pada sekat saluran napas dan pencernaan.
“Kolostomi dibuat untuk saluran sementara, karena ia tidak punya anus. Pneumonia yang dialami juga mulai membaik, tetapi kondisi laringomalasia perlu pengawasan lanjutan. Untuk operasi lanjutan saluran pencernaan, kami berkoordinasi dengan dokter bedah anak di Ngawi,” jelas dr. Kautsar.
Menurutnya, penanganan Agung masih panjang dan memerlukan kondisi yang stabil agar bisa menjalani tahapan perbaikan berikutnya. Hermin berharap ada bantuan dari masyarakat atau pihak lain yang dapat meringankan beban biaya pengobatan putranya yang terus berlanjut.