WILIS NEWS

More than News

Hompimpah Band, Anak Muda Ponorogo Angkat Keroncong ke Musik Modern

2 min read

Ponorogo – Kreativitas anak muda Ponorogo kembali menarik perhatian melalui Hompimpah Band. Grup musik ini menggabungkan genre keroncong dengan sentuhan modern seperti ska, reggae, dan rock. Tidak hanya mempertahankan akar budaya lokal, mereka juga menyatukan elemen musik timur dan barat dalam setiap karya mereka.

kawan gambreng – hompimpah

Band ini beranggotakan 10 orang dengan formasi lengkap:

Dodi Kurniawan (Dotchi) sebagai vokalis,

Novria Puspita Dewi,

Angger Pararaton Sadewo sebagai pemain cuk,

Nurohman Aji Kuncoro sebagai pemain cak,

Yoga Kurnia Pamungkas pada cello,

Vinsensius Johan Kristian Sujatmiko pada bass,

Sunargo sebagai gitaris,

Whempy Putra Okvitrayana pada drum,

Nandra Dwi Fauzi sebagai keyboardis, dan

Faiq Nayotamawansa Dewabrana sebagai pemain saxophone tambahan.

Mengusung isu daerah, Hompimpah Band menciptakan harmoni unik dari alat musik tradisional seperti cak dan cuk dengan alat modern seperti gitar dan saxophone. Lewat pendekatan ini, mereka berhasil menjembatani tradisi dengan modernitas, menjadikan keroncong tetap relevan di kalangan anak muda.

“Kami ingin keroncong tidak hanya dianggap musik tradisional, tapi juga bisa diterima oleh generasi muda. Musik kami ini semacam jembatan budaya,” ungkap Dodi Kurniawan, vokalis Hompimpah Band.

Band ini sering tampil di berbagai acara lokal seperti Keroncong Plesiran dan konser-konser lainnya di Ponorogo hingga luar daerah. Karya mereka tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Ponorogo, tetapi juga mulai dikenal di berbagai kota di Jawa Timur.

“Kami mencoba memadukan alat tradisional dengan modern untuk menciptakan kesan unik di setiap penampilan,” ujar Angger Pararaton Sadewo, pemain cuk.

Dengan semangat melestarikan budaya lokal melalui inovasi musik, Hompimpah Band menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya tanpa melupakan identitas daerah. Mereka tidak hanya membawa nama Ponorogo di panggung musik modern, tetapi juga memperkuat kebanggaan akan warisan budaya lokal.