WILIS NEWS

More than News

Jimat dalam Seleksi CPNS dan PPPK

3 min read

Tradisi Jimat dalam Seleksi CPNS dan PPPK: Antara Kepercayaan dan Tantangan di Era Modern

Dalam setiap periode rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), fenomena membawa jimat ke lokasi ujian menjadi salah satu hal yang menarik perhatian. Tradisi ini mengungkapkan sisi budaya yang masih erat dengan kepercayaan pada benda-benda tertentu yang diyakini dapat mendatangkan keberuntungan. Di sisi lain, kehadiran jimat di tengah proses seleksi yang semakin modern menjadi tantangan tersendiri bagi pihak penyelenggara. Artikel ini akan membahas asal-usul tradisi ini, jenis-jenis jimat yang sering digunakan, serta alasan pemerintah melarang jimat dalam ujian CPNS dan PPPK.

Sejarah dan Makna Jimat di Indonesia

Jimat memiliki sejarah panjang dalam budaya Indonesia. Jimat atau benda sakral tertentu dipercaya memiliki kekuatan spiritual atau “tuah” yang bisa memberikan perlindungan, keberuntungan, atau ketenangan bagi pemiliknya. Secara tradisional, benda ini sering dikaitkan dengan praktik-praktik kepercayaan lokal yang diwariskan turun-temurun. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan pada jimat tetap hidup, termasuk dalam kegiatan-kegiatan yang dianggap krusial, seperti seleksi kerja, ujian, dan persiapan acara besar lainnya.

Jenis-jenis Jimat yang Digunakan dalam Seleksi CPNS dan PPPK

Jenis jimat yang dibawa peserta saat seleksi CPNS atau PPPK bervariasi, tergantung pada keyakinan masing-masing. Beberapa jenis yang umum dijumpai antara lain:

1. Kain Kecil Bertuliskan Doa atau Ayat
Kain kecil yang diisi dengan tulisan doa, ayat-ayat suci, atau mantra sering dibawa peserta untuk menambah rasa percaya diri dan berharap mendapat kemudahan dalam ujian.

2. Batu Alam atau Benda Antik
Batu-batu tertentu seperti akik atau benda antik lainnya dipercaya memiliki daya magis yang mampu meningkatkan keberuntungan.

3. Barang Pribadi Pemberian Orang Tua
Sebagai simbol restu dan perlindungan, beberapa peserta memilih membawa benda khusus pemberian orang tua atau tokoh yang dihormati.

4. Minyak atau Parfum Khusus
Ada pula yang membawa minyak tertentu yang dianggap bisa membawa keberuntungan atau menenangkan diri selama ujian berlangsung.

Alasan Pemerintah Melarang Jimat dalam Seleksi CPNS dan PPPK

Meskipun dianggap bagian dari tradisi, pemerintah memiliki alasan kuat untuk melarang peserta membawa jimat saat mengikuti seleksi. Beberapa alasan tersebut adalah:

1. Menjaga Integritas dan Objektivitas Seleksi


Seleksi CPNS dan PPPK didasarkan pada prinsip keadilan, transparansi, dan objektivitas. Penggunaan jimat dinilai dapat menurunkan nilai kepercayaan diri peserta pada kemampuan yang dimiliki, sehingga mengaburkan esensi kompetensi yang diharapkan.

2. Menghindari Kecurangan


Benda-benda tertentu, meskipun mungkin hanya jimat, dapat menimbulkan kecurigaan terhadap potensi kecurangan. Pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk jimat dapat menghambat kelancaran proses ujian.

3. Mendorong Reliabilitas Diri dan Usaha


Pemerintah ingin menumbuhkan budaya kepercayaan diri pada usaha dan belajar keras. Dengan demikian, peserta diharapkan lebih memercayai persiapan diri sendiri daripada bergantung pada benda atau hal yang dianggap pembawa keberuntungan.

4. Menyederhanakan Pengawasan Ujian


Membawa jimat atau benda serupa dapat menyulitkan petugas untuk melakukan pengawasan. Untuk mencegah potensi masalah keamanan, pemerintah lebih memilih kebijakan larangan membawa benda-benda tertentu ke ruang ujian.

Mengapa Fenomena Jimat Masih Bertahan di Era Modern?

Fenomena membawa jimat dalam seleksi CPNS atau PPPK menunjukkan bahwa kepercayaan pada hal-hal mistis atau spiritual masih memiliki tempat dalam kehidupan masyarakat, bahkan di era modern. Hal ini bukan sekadar soal keberuntungan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang memberi rasa nyaman dan tenang. Di sisi lain, kepercayaan ini juga mencerminkan bahwa tekanan dan persaingan dalam seleksi kerja semakin tinggi, sehingga banyak orang mencari ketenangan atau dukungan dari hal-hal simbolis seperti jimat.

Memaknai Seleksi Kerja di Era Modern

Bagi sebagian orang, membawa jimat mungkin memberi ketenangan. Namun, pada dasarnya keberhasilan dalam seleksi CPNS atau PPPK ditentukan oleh persiapan, kemampuan, dan usaha yang dilakukan. Keterampilan yang relevan, ketenangan saat menghadapi soal, dan ketekunan dalam mempersiapkan diri adalah faktor utama yang menentukan kelulusan.

Dengan mengedepankan kepercayaan pada kemampuan diri sendiri dan menghargai usaha yang telah dilakukan, para peserta dapat merasa lebih siap dan tenang menghadapi ujian. Pada akhirnya, sukses dalam seleksi CPNS atau PPPK adalah kombinasi dari persiapan matang, usaha maksimal, dan keyakinan diri, bukan sekadar mengandalkan jimat atau benda keberuntungan lainnya.