WILIS NEWS

More than News

Kasus Demam Berdarah di Ponorogo Meningkat, Warga lakukan Fogging

2 min read

Ponorogo – Lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi perhatian serius di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, sebanyak 21 kasus telah dilaporkan, sementara Rumah Sakit Muslimat Ponorogo mencatat 14 pasien yang dirawat akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Di Desa Bancar, pemerintah desa bersama petugas kesehatan telah melakukan fogging di 26 RT sejak sepekan terakhir. Sekretaris Desa Bancar, Muhammad Nurcholis, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk menekan penyebaran nyamuk penyebab demam berdarah.

“Sebelum fogging, kami mengimbau warga untuk bergotong royong membersihkan sarang nyamuk. Fogging hanya upaya lanjutan agar penyebaran tidak semakin luas,” ujar Nurcholis, Sabtu (11/1).

Selain itu, pihak desa juga terus berkoordinasi dengan Puskesmas Bungkal untuk mengedukasi warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sebagian besar warga yang sebelumnya dirawat akibat DBD telah kembali ke rumah, tetapi kewaspadaan tetap tinggi mengingat musim penghujan memicu peningkatan risiko kasus baru.

Sementara itu, Rumah Sakit Muslimat Ponorogo juga menghadapi lonjakan pasien. Kabid Pelayanan RS Muslimat, Dr. Agitya Dwi, menyebut bahwa kapasitas ruang perawatan untuk pasien DBD hampir penuh. “Untuk ruang dewasa, kapasitasnya terisi hingga 30%, sedangkan ruang anak mencapai 40%. Kasus meningkat sejak November hingga Desember tahun lalu, dan Januari ini masih terus bertambah,” jelasnya.

Salah satu pasien, Muhammad Hilman, mengaku mengalami demam tinggi selama beberapa hari sebelum akhirnya dirawat. “Hasil tes laboratorium menunjukkan trombosit saya turun hingga 67 ribu. Awalnya saya kira hanya demam biasa,” tuturnya.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ponorogo, Anik Setyorini, peningkatan kasus DBD pada awal tahun memang menjadi pola tahunan, terutama selama musim penghujan. “Pada Januari 2025, tercatat ada 21 kasus, meningkat signifikan dibanding tahun lalu yang hanya delapan kasus. Namun, sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal dunia akibat DBD,” katanya.

Dengan situasi ini, warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan melalui pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri, membersihkan lingkungan, dan memantau kondisi kesehatan keluarga.