Ponorogo Dilanda Banjir, Puluhan Rumah dan Jalan Protokol Terdampak
2 min read
PONOROGO – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Ponorogo sejak Rabu (20/11) siang hingga malam hari menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Puluhan rumah di tiga kecamatan terendam air, sementara akses di jalan protokol lumpuh akibat genangan air setinggi hampir lutut orang dewasa.
Banjir terparah terjadi di Jalan Letjen Suprapto, Kecamatan Siman. Genangan air setinggi 60 cm tidak hanya menggenangi jalan raya, tetapi juga merendam puluhan rumah warga di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan; Kelurahan Rono Wijayan, Kecamatan Siman; dan Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo.
Penyebab utama banjir ini diduga berasal dari tersumbatnya anak Sungai Pulung oleh rumpun bambu. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh total. Beberapa pengendara yang nekat menerjang genangan air terpaksa menghadapi kendaraannya mogok di tengah jalan.
Selain jalan protokol, air juga meluap hingga ke permukiman warga. Genangan air merendam pekarangan dan bahkan masuk ke dalam rumah. Untuk mencegah kerusakan lebih parah, warga berinisiatif memasang pembatas darurat menggunakan karung pasir.
Beni Maulana, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa dirinya bersama tetangga harus segera mencari pasir ketika hujan mulai turun sekitar pukul dua siang. “Kami khawatir kalau tidak segera dipasang pembatas, air akan masuk lebih banyak ke dalam rumah,” ujarnya.
Iwan Kurniawan, pemilik rumah makan di kawasan terdampak, mengatakan bahwa sejak magrib air mulai naik dan terus menggenangi tempat usahanya. “Rumah makan kami buka jam 4 sore, tapi ya hanya bisa pasrah melihat kondisi ini,” katanya.
Warga berharap hujan segera berhenti agar air bisa surut dengan cepat. Hingga berita ini diturunkan, hujan masih terus mengguyur wilayah Ponorogo. Warga bersama petugas gabungan tampak berupaya mengurangi dampak banjir, termasuk melakukan pengalihan arus lalu lintas di jalan-jalan yang terdampak.